Sabtu, 26 Agustus 2017

Kudekap Cinta hingga ke Syurga.

Jika cinta sudah melekat, pasti ingin selalu dekat , tak kenal waktu , tak kenal usia, dan tak kenal tempat. Tak rela jika harus dipisahkan walaupun sekejap.
Ujian berat rela dilalui, walaupun malaikat maut siap menunggu atas perintah Ilahi.
Indah rasa jika selalu dekat, tenang rasa jika selalu bersama.
Jika sudah bersama, rasa tak ingin berhenti menyimak dan mencermatinya

Itulah gambaran cinta seorang M Alvi Syahrir Alhafiz (17), santri korban perahu tenggelam yang ditemukan tim evakuasi di Sungai Musi kawasan Tanggatakat dalam posisi mendekap Alquran. Dia adalah seorang santri remaja yang telah hafal 30 juz , dan sudah membuktikan cintanya .

Bukan cinta biasa, buka pada gadis cantik dan bukan pula cinta kepada artis idola.Itulah cinta hakiki, cinta kepada Al-Quran kalam Ilahi.


Malam itu (Sabtu 28 Agt 2017) bersama bersama temannya Yuliansyah (alm) yang sduah hafal 20 juz dan Thoyib (alm) yang sudah hafal 10 juz  serta 18 santri lainnya memenuhi undangan khataman Al qur"an. Menuju  sebuah mushola tempat khataman mereka menaiki gethek (perahu kecil). Selesai acara para santri kembali dengan menaiki gethek menyeberangi sungai Musi.
Saat hampir tiba di sebrang, (20 m lagi) banyak santri yang hendak mengambil sandal yang diletakkan di bagian depan gethek.  Hal itu menyebabkan gethek tidak seimbang beratnya, akhirnya terbalik. Suasana panik. Yang pandai berenang mereka selamat. Namum naas bagi Alvi, Yuliansyah dan Thoyib. yang tidak pandai berenang. Dia hanyut entah ke mana.
Pencarian melibatkan instansi dari Polisi air, Dishub, Kelurahan, maupun kecamatan, tetapi belum membuahkan hasil. Selama 3 hari pencarian terus dilakukan.
Yuliansya dan Thoyib akhirnya ditemukan di sungai yang berbeda jam 7 pagi. Dan Alvi pun juga ditemukan di tempat yang berbeda.
Evakuasi sempat membuat masyarakat dan keluarga kaget karena Alvi  ditemukan dalam posisi mendekap Al Qur'an  di dadanya. Al Quran itu sulit untuk dilepaskan , sampai datang bunda Alvi sambil berbisik : " Ibu ikhlas nak.......Ibu ridlo ..... sampaikan salam ibu kepada baginda Rasululloh, semoga kelak ibu bertemu dengan Baginda di Syurga. Sekarang lepaskan mushaf ini agar kami mudah mengurusmu.". Selesai bicara kepada jenazah Alvi, ibunya bisa melepas mushaf Al Qur'an tersebut.
Kondisi ketiga jenazah tersebut sama sekali tidak rusak, tidak bengkak dan tidak berbau busuk. Seperti orang yang baru selesai mandi, wajahnya bersih, dan tersungging senyuman. Aroma wangi tercium dari ketiga jenazah Alvi, Yuliansyah dan Thoyib. Subhanalloh......

Cinta Alvi kepada Al Quran hingga dibawa mati. Cinta yang akan memberikan ibu dan ayahnya sebuah istana dan mahkota di Jannah , cinta yang mengantarkankan pula jiwanya ke Syurga.

Yang Alloh. perkenankan aku membuktikan cintaku kepada Mu melalui amalan dan ibadahku. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENUJU UNEJ 2017

Bismillah Lama absen posting tulisan di blog saya yang lain ( geopeduli dan mengajar dengan hati),berikut akan saya coba berkisah tentang p...