Rabu, 26 April 2017

14 tahun menanam benih menyambut Kartini Day

       Hari Kartini merupakan momen yang ditunggu oleh semua orang. Terutama siswa siswi di berbagai jenjang sekolah di kotaku, Bontang. Para orangtua sibuk mencarikan baju adat, ataupun profesi untuk putra putrinya. Dengan berbagai gaya busana yang ditawarkan , mereka berusaha untuk menampilkan putra putrinya seapik mungkin.
       Akhirnya para orangtua dan anaknya pun lupa apa hakekat peringatan Hari Kartini yang sesungguhnya. Mereka lupa bahwa Kartini menyerukan untuk belajar, mereka lupa bahwa Kartini inginkan anak-anak Indonesia menjadi generasi yang solih dan solihah, dan mereka juga lupa bahwa Kartini memberikan contoh kepedulian kepada kaumnya. Sangat perlu kiranya lomba lomba yang diadakan pada peringatan Hari Kartini adalah lomba lomba yang sifatnya mengasah otak, bukan sekedar berdandan, upacara saja. 
       Terlepas dari semua itu, sekolah tetap dan akan selalu memrogramkan peringatan Hari Kartini sebagai moment kegiatan rutinnya. Akhirnya para orangtua kalang kabut mencarikan aneka kostum untuk putra putrinya.
      14 tahun yang lalu, saya berusaha menangkap gelagat dan peluang Kartini Day. Saya berinisiatif mengumpulkan koleksi busana untuk  kegiatan - kegiatan Kartini Day. Awalnya hanya beberapa potong tidak sampai 10 macam,  Dengan berbekal modal nekad dan titip - titip teman yang mudik untuk membelikan aneka pakaian adat, dan membeli ataupun membuat baju sendiri, akhirnya alhamdulillah terealisir.50 persen pakaian adat di Indonesia sudah saya koleksi, terutama untuk anak TK, SD,  dan SMP.
      
 


Tapi masyaalloh. Kalau bukan karena dari dalam hati, mungkin saya menjalani usaha ini sudah putus asa. Betapa tidak? Selama 6 tahun berjalan, ternyata modal baru kembali . Lelah  .... tetapi menyenangkan. Coba bayangkan!!!Punya koleksi aneka busana adat, dengan puluhan  juta rupiah modalnya,... panennya  hanya satu kali saja setiap tahun .Walaupun kadang 2 kali jika ada acara peringatan 17 Agustus anak-anak . Orang mungkin akan bergumam, "ngapain bisnis kok modalnya lama kembali.....Hmm..itulah seninya.
      Dengan berbekal keyakinan  bahwa rejeki itu sudah diatur dan tidak akan menyasar ke mana-mana, alhamdulillah setelah 6 tahun kemudian omzet bertambah. Modal sudah kembali, tetapi saya harus tetap menambah koleksi baru agar orang tertarik untuk datang.
        Sahabat.., ini adalah peluang. Ketrampilan membaca peluang wajib dimiliki oleh setiap perempuan. Ketrampilan ini akan sangat bermanfaat di saat kita awalnya terjepit dengan keadaan. Jika dalam benak kita senantiasa khusnudzon kepada Alloh, berprasangka baik kepada Alloh, insyaalloh Alloh akan memberi jalan pada setiap yang kita impikan.
       Jangan takut untuk bermimpi  sebab Alloh yang akan menjamin hasil dari usaha kita dalam meraih mimpi itu.

Senin, 24 April 2017

Belajar menulis.

       Menulis  adalah suatu kebutuhan. Walaupun mungkin bagi orang lain tidak bermakna, dan tidak runut dalam menuangkan pikiran, tetapi bagiku sudah merupakan kepuasan pribadi. Puas karena bisa berbagi dengan sesama. Maka semangatku adalah bekerja, berkarya dan berbagi sebagai ladang ibadah, agar bisa menjadi orang yang selalu bermakna bagi sesama.
       Menempati posisi apapun seorang perempuan, bisa saja menulis. Sebagai pejabat, karyawan , guru, pedagang, bahkan seorang ibu rumahtangga pun bisa melakoni aktifitas ini. Kalau ada yang mengatakan  tidak bisa karena tidak punya bakat, itu salah besar. Yang pas adalah.... tidak bisa karena tidak mau mencoba.

MENUJU UNEJ 2017

Bismillah Lama absen posting tulisan di blog saya yang lain ( geopeduli dan mengajar dengan hati),berikut akan saya coba berkisah tentang p...