Jumat, 02 Juni 2017

MALU AKU

Malu aku banyak meminta kepada Mu Ya Alloh
sedangkan  kurasa
betapa kotornya diriku
Banyak sudah yang Kau beri
namun diri....selalu merasa kurang
Nafasku.....langkahku....
gerakku.....otakku.....

penglihatanku....pendengaranku....
ah.....
itu semua kuakui sebagai nikmat
yang setiap hari kauberikan tanpa batas....

Malu aku meminta  rizki kepadaMu ya Ghoniy
sedangkan kurasa
betapa aku kurang banyak bersyukur.
Banyak sudah materi yang Kau beri
namun diri.... selalu merasa kurang
Rumahku.....kendaraanku....
anakku......pekerjaanku.....
ide-ideku......kekuatanku....
ah.....
itu semua kuakui sebagai nikmat rizki
yang selalu kauberikan tanpa batas....


Malu aku menjadi manusia
jika hanya bisa
mengeluh karena tekanan hidup....
merintih karena sakit...
marah karena hati tergores walau sedikit...
menghujat karena tidak diperhatikan....
menyakiti dengan cibiran...
melukai dengan ucapan.....
menggunjingkan kesalahan orang....
yang seharusnya dia diperingatkan....
ah....
mengapa ini menjadi keseharianku?
Ke mana urat malu itu...
di mana kuletakkan diri MU
yang kuakui selalu mengawasiku?


Aku maluuu.....maluuu
............
kuletakkan di mana mukaku?
sedangkan setiap hari 5 waktu aku menghadapMu
tapi tak juga insyaf ...
dari perilaku mempermalukan diri sendiri
di hadapanMu

Atau.....
inikah yang namanya insyaf tapi seperti cabai?
sekarang insyaf..... esok pengin lagi
insyaf lagi....pengin lagi...
ah....tidak
aku tak mau diibaratkan insyaf cabai
aku malu...
aku manusia
bukan cabai
aku lebih mulia dari cabai.
Dan aku maluu jika menjalani kebaikan
hanya sebatas pedasnya rasa cabai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ibu Sayangku Telah Berpulang

Ibu Sayangku telah berpulang Kau tak bisa lagi dampingiku meretas cobaan Kau tak bisa lagi membuatku bersimpuh tenang di depanmu Tak ada lag...